Recent Posts Widget

RENTAL FORKLIFT DEPOK SAWANGAN (081213510099)

RENTAL FORKLIFT DEPOK SAWANGAN

Buka : 24 Jam
Contact : Hery
Telephone : 087784802340 - 081213510099
E-mail : hery@sukatiforklift.co.id
Website : www.sukatiforklift.co.id
Alamat : Jalan Raya Bogor KM 32,6 Depok



Rental Forklift Depok - Sawangan (081213510099), Kami melayani daerah Depok, Sawangan, Ciracas, Cibubur, Cijantung, Cipayung, Kampung Rambutan, Cilangkap, Pasar Rebo, Kramat Jati, Cawang, Halim, Cibinong, Sentul, Bogor, Cilandak, Pejaten, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Srengseng Sawah, Condet, Pasar Minggu.

RENTAL FORKLIFT 10 TON
RENTAL FORKLIFT 10 TON - MENGANGKAT MESIN SCANNER

RENTAL / SEWA FORKLIFT JANGKA PENDEK
Menyewa forklift bias menjadi solusi biaya yang sangat efektif bagi banyak penggunanya dengan berbagai macam alasan yang melatar belakanginya. Berikut adalah keuntungan menyewa dibandingkan dengan memiliki forklift :
·         Tidak ada modal yang perlu dikeluarkan untuk pembelian forklift,
·          Tidak perlu ada anggaran untuk mencicil pembelian forklift,
·         Tidak ada biaya untuk perawatan atau perbaikan forklift,
·         Dapat dengan mudah mengganti tipe forklift yang anda butuhkan,
·         Ketika pekerjaan sedang dalam puncaknya, anda dapat menyewa lebih banyak forklift untuk mengatasinya.
Banyak mitra usaha yang menyewa pada kami karena tuntutan fleksibelitas pada pekerjaannya.
 

 TENTANG DEPOK - SAWANGAN :

Kota Depok adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor.
Dahulu Depok adalah kota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota administratif pada tahun 1982. Sejak 20 April 1999, Depok ditetapkan menjadi kotamadya (sekarang: kota) yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Kota Depok terdiri atas 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan.
Depok merupakan kota penyangga Jakarta. Ketika menjadi kota administratif pada tahun 1982, penduduknya hanya 240.000 jiwa, dan ketika menjadi kotamadya pada tahun 1999 penduduknya 1,2 juta jiwa. Universitas Indonesia (kecuali Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan sebagian Program Pasca Sarjana) berada di wilayah Kota Depok.
Sejak bulan Juni 2012, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail telah menetapkan program One Day No Car, yaitu program satu hari tanpa mobil bagi pejabat pemerintahan Kotamadya Depok. Program ini dilakukan setiap hari Selasa.[2]
Pada tahun 2015, Depok merupakan satu dari 10 kota di Indonesia yang mendapatkan 'Penghargaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah'.[3] Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang mampu meningkatkan pendapatan daerah. Setiap tahun, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) "disetor" ke Kementerian Dalam Negeri sebagai indikator tingkat keberhasilan suatu pemerintahan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.

Daftar isi

Etimologi

Nama Depok/Depoc berasal dari akronim organisasi Kristiani yang didirikan Cornelis Chastelein, De Eerste Protestante Organisatie van Christenen, yang berarti 'Organisasi Kristen Protestan Pertama'.[4] Secara tertulis, bukti yang menyebutkan adanya “depok” tercantum dalam naskah Belanda yang menyatakan bahwa Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok dari seorang Residen di Cirebon yang bernama Lucas Meur pada 18 Mei 1696. Kemudian nama depok tercatat kembali dalam ekspedisi Inspektur Jendral VOC, Abraham van Riebeeck pada tahun 1704 dan 1709, ekspedisi ini merupakan survei wilayah ke pedalaman Sungai Ciliwung.[5]

Sejarah

Terbentuknya kecamatan Depok

Berawal pada akhir abad ke 17 seorang saudagar Belanda, eks VOC, bernama Cornelis Chastelein (1657–1714) membeli tanah di Depok seluas 12,44 km persegi (hanya 6,2% dari luas kota Depok saat ini yang luasnya 200,29 km persegi) atau kurang dari 4 kali luas kampus UI Depok. Pusat titik KM 0 pada Depok jaman dahulu adalah Tugu Depok yang berlokasi di halaman rumah sakit Harapan Depok. Dengan harga 700 ringgit, dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda. Cornelis Chastelein menjadi tuan tanah, yang kemudian menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri, lepas dari pengaruh dan campur tangan dari luar. Daerah otonomi Chastelein ini dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Pada zaman kemerdekaan Depok ini menjadi sebuah kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor.
Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembang yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI), serta meningkatnya perdagangan dan Jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan pelayanan.
Pada tahun 1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri (H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) Desa, yaitu:
  1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu: Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu: Desa Mekarjaya, Desa Sukma Jaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya.
Selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang pesat baik dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Khususnya bidang Pemerintahan semua Desa berganti menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran Kelurahan, sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 (Kecamatan) dan 23 (dua puluh tiga) Kelurahan, yaitu:
  1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu: Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji terdiri dari (enam) Kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemirimuka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 (sebelas) Kelurahan, yaitu: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Mekar Jaya, kelurahan Abadijaya, Kelurahan Bakti Jaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Jatimulya, Kelurahan Tirtajaya.

Terbentuknya kotamadya Depok

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum. Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama–sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut, dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok.
Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan pelantikan penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari Jadi Kota Depok.
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, wilayah Kota Depok meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 30 (tiga) kecamatan sebagaimana tersebut di atas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu:
  1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) kelurahan dan 12 (dua belas) desa, yaitu: Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Hajarmukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Cijajar, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung.
  2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) desa, yaitu: Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.
  3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) desa, yaitu: Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.
  4. Dan ditambah 5 (lima) desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu: Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.

Pemekaran kecamatan di kota Depok

Pemekaran Kecamatan di Kota Depok dari 6 (enam) menjadi 11 (sebelas) kecamatan merupakan implementasi dari Perda Kota Depok Nomor 08 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan di Kota Depok, yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah kecamatan tersebut, akan semakin mendekatkan pelayanan sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluannya yang membutuhkan layanan aparatur pemerintah di kecamatan.
Di samping itu, dengan pemekaran ini menjadikan setiap kecamatan hanya akan membawahi empat hingga tujuh kelurahan saja, di mana sebelumnya 6 hingga 14 Kelurahan, diharapkan camat dapat lebih intensif untuk berkoordinasi dengan para Lurah dan aparaturnya sehingga dapat memperkokoh fungsinya dalam mensukseskan program-program yang digulirkan Pemkot melalui berbagai OPD.
Adapun selengkapnya nama-nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 yang disahkan oleh DPRD Kota Depok, sebagai berikut:
  1. Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, K
  2. Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan Kelurahan Tanah Baru. elurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkap Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.
  3. Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan Kelurahan Pondok Jaya.
  4. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya, dan Kelurahan Cisalak.
  5. Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, dan Kelurahan Jatimulya.
  6. Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan Grogol, dan Kelurahan Krukut.
  7. Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Kerurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan Pangkal Jati Lama, dan Kelurahan Pangkal Jati Baru.
  8. Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Harjamukti, dan Kelurahan Curug.
  9. Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan Leuwinanggung, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cimpaeun.
  10. Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan, Kelurahan Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Pasir Putih.
  11. Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Duren Mekar, dan Kelurahan Duren Seribu.
Kota Depok selain sebagai kota otonom yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, kota pariwisata, dan sebagai kota resapan air.

Bentuk, Arti, Lambang Kota Depok

Bentuk, Arti dan Lambang Kota Depok beserta penjelasannya :
  • Lambang Kota Depok berbentuk Perisai bersisi 5 (lima) dengan warna dasar biru yang di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “KOTA DEPOK” dan di bagian bawah terdapat tulisan “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.[6]
  • Lambang Kota terdiri dari 3 (tiga) bagian, dengan perincian sebagai berikut :
Bagian Depan terdiri dari :
  1. Gambar Kujang dengan posisi tegak;
  2. Kujang merupakan senjata/alat kerja masyarakat Jawa Barat, Kujang dianggap sebagai manifestasi satria-satria Pajajaran, yang identik dengan nilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, yang memiliki sifat tak gentar dalam menegakkan kebenaran dan rela berkorban;
  3. Pada gambar Kujang terdapat 2(dua) buah Lubang, dengan lengkungan luar sebanyak 7 (tujuh) buah dan tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 (empat) buah, yang dikelilingi rangkain padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9 (sembilan) butir padi dan 9 (sembilan) kuntum bungan kapas yang mempunyai arti Kota Depok dilahirkan pada tanggal “27 April 1999”. Padi dan Kapas melambangkan cita-cita pemerintahan dan masyarakat Kota Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran;
  4. Di bawah gambar Kujang terdapat gambar sebuah mata pena dan gambar sebuah buku terbuka, yang melambangkan Depok sebagai Kota Pendidikan.
Bagian Tengah terdiri dari :
  1. Gambar Pendopo merupakan simbol Pusat Pemerintahan Kota Depok dalam melaksanakan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
  2. Gambar Bangunan Gedung melambangkan Kota Depok sebagai Kota Pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa;
  3. Gambar tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan yang menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalam melaksanakan Pembangunan di segala bidang;
  4. Gambar gelombang air menggambarkan aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukkan Depok sebagai Kota Resapan Air;
Bagian Dasar terdiri dari :
  • Bentuk Perisai yang memiliki 5 (lima) sisi melambangkan tameng dan benteng, yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tenram baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depok serta melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala macam gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun juga terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.[7]
Dan ke 5 (lima) sisi tersebut melambangkan pula fungsi/pesan yang diemban oleh Pemerintah Kota Depok yaitu sebagai :
  1. Kota Pemukiman;
  2. Kota Pendidikan;
  3. Pusat Perdagangan dan Jasa;
  4. Kota Wisata;
  5. Kota Resapan Air;
  • Tulisan “Kota Depok” menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Depok;

Paricara Dharma

  1. Kuning emas melambangkan kemuliaan;
  2. Merah bata melambangkan keberanian;
  3. [[Putih] melambangkan kesucian;
  4. Hijau melambangkan harapan masa depan serta menunjukkan Daerah yang subur;
  5. Hitam melambangkan keteguhan;
  6. Warna Biru melambangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran.

Depok Berubah

Artikel atau bagian artikel ini mungkin lebih cocok dipindahkan ke Sejarah kota depok[pindah]
Depok sudah berubah, kalimat ini sepertinya sangat tepat bila melihat kondisi Kota Depok sekarang ini yang maju pesat sejak ditetapkannya Kota Administratif Depok menjadi Kotamadya Depok berdasarkan undang-undang nomor 15 tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya Depok dan Kotamadya Cilegon.
Perubahan yang terjadi di Kota Depok adalah proses panjang dari serangkaian perencanaan strategis menuju Kota yang mandiri. Dimulai di era Walikota Depok pertama yakni Badrul Kamal dan dilanjutkan di era Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Berkat perjuangan kedua pemangku kebijakan tersebut yang didukung oleh jajaran birokrasinya dan peran serta masyarakat yang guyup bersatu dengan pemimpinnya untuk membangun. Maka Kota Depok diusianya yang relatif masih muda ini kini telah menjelma menjadi Kota yang mandiri.
Begitu banyak perubahan yang sudah terjadi di Kota Depok. Geliat pembangunan terlihat di mana-mana, ada Sekolah-sekolah dibangun, puskesmas dibangun, jalan-jalan diperbaiki, bahkan Jalan Juanda yang menjadi kebanggaan hingga kini dibangun pada tahun ke 3 usia pemerintahan Badrul Kamal, Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya ekonomi warga, pada tahun itu pula dicanangkan pembangunan ruas jalan tol.[8]
Peruntukan ruas jalan tol inilah yang direncanakan dalam perencanaan tata ruang wilayah Kota Depok. Untuk mewujudkan rencana itu kemudian Panitia Khusus Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok atau sering disingkat RTRW Kota Depok 2000–2010 dibentuk yang di ketuai oleh Agus Sutondo. Maka melalui RTRW Kota Depok 2000–2010, Akhirnya perencanaan ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan rencana ruas jalan tol Depok-Antasari dapat terwujud yang nantinya akan menghubungkan wilayah Jakarta, Depok dan Bogor.[9]
Bahkan tingkat perekonomian Kota Depok tumbuh di atas rata-rata nasional. Masyarakatnya pun hidup dalam alam toleransi dan mendapatkan perlakuan yang sama dari para pemimpinnya yang berdiri di atas semua golongan. Apalagi selama ini masyarakat Kota Depok yang majemuk telah berhasil membuktikan secara regional maupun nasional sebagai masyarakat yang dewasa bahkan perbedaan yang ada tidak pernah memicu konflik sosial sehingga masyarakat Kota Depok bisa hidup berdampingan dan saling bahu membahu membangun di segala aspek kehidupan.

Walikota

Dari tahun 1982–1999, penyelenggaraan pemerintah Kota Administratif Depok mengalami pergantian kepemimpinan sebagai berikut:[10]

Kuliner

Belimbing terpilih sebagai ikon kota Depok. Belimbing yang terkenal dari kota Depok adalah belimbing dewa. Buahnya yang berwarna kuning-orange keemasan, mengandung vitamin C dan A yang cukup tinggi. Rasa manisnya dipercaya sebagai obat herbal penurun darah tinggi/hipertensi, kencing manis, nyeri lambung, dan lain-lain. Belimbing sangat prospektif dikembangkan di kota Depok dan kini telah menjadi buah unggulan kota Depok. Selain itu belimbing di daerah ini juga sudah dibuat sebagai dodol bersama dengan jambu merah.

Julukan

  • Kota Belimbing
Belimbing yang terkenal dari kota Depok adalah belimbing dewa. Belimbing sangat Prospektif dikembangkan di kota Depok dan kini telah menjadi buah unggulan kota Depok.
  • Kota Petir
Kota Depok dijuluki Kota Petir, dikarenakan Kota Depok adalah satu-satunya kota di dunia yang terdapat petir paling berbahaya di dunia dan paling sering terjadi.
  • Kota Layangan
Kota Depok di juluki Kota Layangan, karena di langit Kota Depok di penuhi banyak layangan yang di terbangkan dari berbagai penjuru Kota Depok.

Pendidikan

Kota Depok memiliki sekitar 2214 sekolah, 309743 siswa dan 20234 guru.[11]

Sekolah

Sumber:[12]

Perguruan tinggi

Angkutan umum

  • D01: Terminal Depok – Depok Dalam PP
  • D02: Terminal Depok – Depok II Tengah/Timur PP
  • D03: Terminal Depok – Sawangan PP
  • D04: Terminal Depok – Beji – Kukusan PP
  • D05: Terminal Depok – Citayam – Bojong Gede PP
  • D06: Terminal Depok – Pasar Cisalak PP
  • D07: Terminal Depok – Rawa Denok PP
  • D07A: Terminal Depok – Pitara – Citayam PP
  • D08: Terminal Depok – BBM – Kalimulya PP
  • D09: Terminal Depok – Studio Alam – Kalimulya PP
  • D10: Terminal Depok – Parung Serab – Kalimulya PP
  • D11: Terminal Depok – Kelapa Dua – Palsigunung PP
  • 110: Terminal Depok – Cinere PP
  • S16: Terminal Depok – Pondok Labu PP
  • D15: Terminal Depok – Simpangan Limo PP
  • M03: Terminal Depok – Pasar Minggu
  • Kopaja 63: Terminal Depok – Blok M
  • Patas AC 18: Terminal Depok – Pulo Gadung via Bogor Raya – Ps. Rebo – UKI – Bypass – Cempaka Mas
  • Patas AC 80: Terminal Depok – Tj. Priok
  • Patas AC 81: Terminal Depok – Kalideres
  • Patas AC 84: Terminal Depok – Pulo Gadung
  • Patas AC 134: Terminal Depok – Ps. Senen
  • 112: Terminal Depok – Kampung Rambutan
  • Deborah mini: Terminal Depok – Lebak Bulus
  • Deborah besar: Terminal Depok – Kali Deres
  • P54 : Terminal Depok – Grogol
  • D21: Sawangan – Bedahan – Duren Seribu PP
  • D25: Sawangan – Curug – Pondok Petir PP
  • D26: Sawangan – Citayam PP
  • D27: Perum Komp. Arco-Sawangan – Cinangka PP
  • 114: Grogol – Ciputat PP
  • 102: Parung bingung – Pondok labu
  • 105: Terminal Depok – Tanah Baru – Pondok labu
  • 61: Cakra – Pasar Minggu
  • M04: Depok Timur – Pasar Minggu
  • Mekarjaya: Depok timur – Kp.Rambutan
  • D17: Terminal jati jajar – Tapos – Cibubur Junction via tol Cibubur – Leuwinanggung PP
  • 35 : Cisalak – RTM – Akses UI – Palsigunung PP
  • 37 : Simpangan – Kp.Rambutan
  • 69 : Cisalak – Pekapuran – Leuwinanggung PP
  • 79 : Cisalak – auri – Leuwinanggung
  • 97 : Cisalak – Cibubur
  • 107: Cisalak -Gas Alam – Leuwinanggung PP
  • P01: Cisalak – Cileungsi
  • 129: Mekarsari – Pasar Minggu
  • T11: Mekarsari – Cililitan
  • 72 : Kalimulya – Cibinong
  • 62 : Leuwinaggung – Cibinong
  • 83 : Tanah baru – Lenteng agung
  • D.18: Jl.Bakti Abri-Gg.Nangka PP
  • Medal Jaya: Depok-Sukabumi
  • 41: Cisalak-Cibinong
  • D.19 : Gg.Nangka – Jl.Ir Juanda

Perekonomian

Perkembangan Kota Depok dari aspek geografis, demografis maupun sumber pendapatan begitu pesat, terutama di bidang administrator pembangunan.
Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok. Pertama, Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sisi daya beli terjadi peningkatan indeks daya beli dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 586,49 pada tahun 2009.
Kedua, capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok pada tahun tahun 2009: 6,22%. Kontribusi paling dominan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan LPE, dari subsektor perdagangan dan jasa.
Ketiga, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 52,77% pada tahun 2009. Indikasi tersebut menandakan bahwa masyarakat Depok sudah dapat memenuhi kebutuhan sektor primer maupun sekunder.
Laju ekonomi yang meningkat tersebut, telah menjadikan Depok sebagai kota jasa dan perdagangan. Hal itu terlihat secara nyata dengan semakin banyaknya layanan sektor jasa dan perdagangan yang bermunculan di Kota Depok, seperti restauran, Mall, tempat-tempat usaha dan layanan jasa lainnya[13].
Pada tahun 2011, perekonomian Depok dijadikan percontohan oleh Timor Leste dengan hadirnya Menteri Ekonomi dan Pembanguna Timore Leste, Joe Mendes Gonzales[14].
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2012 pertumbuhan perekonomian Kota Depok mencapai 7,1%. Angka tersebut jauh melebihi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sebesar 6,2%[15]. Usaha jasa perorangan di Depok turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi sekitar 10,56 persen. Layanan jasa yang menyokong perekonomian Depok antara lain dari jasa pencucian baju (laundry), servis motor, salon dan guru privat. Usaha-usaha itu berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat[16].

Pusat perbelanjaan

Rumah sakit

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Sawangan adalah sebuah kecamatan di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Daftar isi

Sejarah

Kecamatan Sawangan adalah sebuah kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat. Ada 2 versi asal kata Sawangan. Yang pertama adalah: Sawangan berasal dari kata bahasa Sunda "sawang" yang artinya melihat. Sawangan dalam bahasa Sunda mempunyai arti tempat melihat. Hal ini mungkin karena pada masa lalu Sawangan posisinya lebih tinggi dari tempat-tempat di sekitarnya sehingga bisa dijadikan tempat melihat sekelilingnya. Yang kedua adalah: Sawangan berasal dari kata Minahasa Kuno yang berarti "Bersama-sama". Hal ini dimungkinkan karena banyak perkerja perkebunan dari Minahasa didatangkan oleh VOC untuk membangun perkebunan didaerah tersebut namun jejak nama-nama keluarga tersebut sudah tidak dapat dilacak terlebih keluarga yang menggunakan Fam Minahasa terakhir adalah Pantow yang telah meninggal pada tahun 80an.

Letak Dan Keadaan Geografis

Luas wilayahnya mencapai 4.671,20 KM2 dengan ketinggian 138 meter diatas permukaan laut dengan topografi relatif datar. Penggunaan lahan terbesar adalah kebun campuran yang merupakan lahan pekarangan di sekitar pemukiman. dan kebun yang ditanami buah-buahan seperti belimbing,jambu dan pepaya. Sedangkan lahan yang digunakan untuk sawah relatif sempit.

Keadaan Alam

Kecamatan Sawangan memiliki temperatur 280C-330C, kelembaban udara rata-rata 82 persen, kecepatan angin rata-rata 3,2 kont, jumlah curah hujan 2.684 m/tahun dan jumlah hari hujan sebanyak 221 hari/tahun. Penyinaran matahari rata-rata 48,9 persen.

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kecamatan Sawangan ini terdiri dari 618 RT (Rukun Tetangga) dan 142 RW (Rukun Warga). Jumlah penduduk Kecamatan Sawangan sebesar 160.856 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 81.067 jiwa dan penduduk perempuan 79.789 jiwa. Penduduk di Kecamatan Sawangan yang termasuk usia produktif sebanyak 127.843 jiwa yang terdiri dari 66.792 laki-laki dan 61.051 perempuan. Dilihat dari jumlah penduduk usia produktif, dapat diketahui bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Sawangan mencukupi, termasuk tenaga kerja di bidang pertanian.

Perekonomian

Mata pencaharian masyarakatnya cukup beragam mulai dari buruh,petani, pedagang, Pegawai Swasta, PNS,TNI, POLRI, Wirausaha dan di bidang jasa. Pusat perdagangan terletak di Kelurahan Pondok Petir yaitu Pasar Reni Jaya, selain swalayan yang tersebar di beberapa kelurahan.
Dan juga beberapa usaha lokal yang menjual beberapa ke khasan Sawangan seperti RM.Gandy yang terkenal hingga kancah nasional melalui suatu acara TV.
Sawangan ada daerah yang bernama Pasir Putih yang hampir di semua rumah penduduk asli berkebun Belimbing Dewa dan Jambu Biji Merah. Ini menjadikan salah satu tempat Agrowisata Belimbing Dewa. Sehingga salah satu tempat sentra Belimbing Dewa yang menjadi Ikon Kota Depok.
Di daerah Pasir Putih ini, sudah dibangun taman rekreasi yang memiliki fasilitas kolam renang water park dan fasilitas hiburan keluarga lainnya dikarenakan disekitarnya sudah banyak pula dibangun perumahan dengan konsep hunian berkualitas dan terjangkau.

Sarana Prasarana

Angkutan umum

  • Angkot D03 Depok-Parung (via Sawangan)
  • Angkot D27 Perum Arco-Cinangka (via Sawangan)
  • Angkot D21 ke Duren Seribu
  • Angkot D25 ke Pondok Petir
  • Angkot D26 ke Citayam
  • Angkot D28 ke Citayam
  • Angkot D102 ke Pondok Labu
Cinangka adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia.



JASA RENTAL FORKLIFT :- RENTAL FORKLIFT CIMANGGIS - DEPOK- RENTAL FORKLIFT CIPAYUNG_- JAKARTA TIMUR_1- RENTAL FORKLIFT DEPOK - SAWANGAN- RENTAL FORKLIFT PASAR REBO- RENTAL FORKLIFT SENTUL - BOGOR_1- RENTAL FORKLIFT CILANDAK - JAKARTA SELATAN- RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT_1- RENTAL FORKLIFT CITEUREUP - BOGOR- RENTAL FORKLIFT CIBINONG - BOGOR_1- RENTAL FORKLIFT CILANGKAP - JAKARTA TIMUR_1- RENTAL FORKLIFT CIRACAS - JAKARTA TIMUR_1- RENTAL FORKLIFT CIJANTUNG - JAKARTA TIMUR- RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT_2- RENTAL FORKLIFT JALAN RAYA BOGOR- RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT_3- RENTAL FORKLIFT CIBINONG - BOGOR_2- RENTAL FORKLIFT SENTUL - BOGOR_2- RENTAL FORKLIFT CIKARANG- RENTAL FORKLIFT PONDOK GEDE - LUBANG BUAYA - CIPAYUNG - JAKARTA TIMUR- RENTAL FORKLIFT TANGERANG- RENTAL FORKLIFT CIPAYUNG - JAKARTA TIMUR_2- RENTAL FORKLIFT PONDOK GEDE_1- RENTAL FORKLIFT KALISARI- RENTAL FORKLIFT DEPOK_2- RENTAL FORKLIFT CILANGKAP - JAKARTA TIMUR_2- RENTAL FORKLIFT CILEUNGSI- RENTAL FORKLIFT CIBUBUR_1- RENTAL FORKLIFT CIRACAS - JAKARTA TIMUR_2- RENTAL FORKLIFT DEPOK- RENTAL FORKLIFT PONDOK LABU- RENTAL FORKLIFT CITEUREUP- RENTAL FORKLIFT WANAHERANG- RENTAL FORKLIFT GUNUNG PUTRI- RENTAL FORKLIFT CIJANTUNG- RENTAL FORKLIFT CINERE- RENTAL FORKLIFT LEBAK BULUS- RENTAL FORKLIFT SAWANGAN- RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT_3- RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT_4



RENTAL FORKLIFT 002 :

RENTAL FORKLIFT 003 :
- RENTAL FORKLIFT BSD
- RENTAL FORKLIFT SERPONG
- RENTAL FORKLIFT GUNUNG SINDUR
- RENTAL FORKLIFT BINTARO
- RENTAL FORKLIFT ALAM SUTERA
- RENTAL FORKLIFT PONDOK AREN
- RENTAL FORKLIFT CISAUK
- RENTAL FORKLIFT CIPONDOH

DSKA RENTAL FORKLIFT BOGOR :

RENTAL FORKLIFT CIKARANG RAYA :

-          RENTAL FORKLIFT PASAR REBO
-          RENTAL FORKLIFT KRAMAT JATI
-          RENTAL FORKLIFT CIJANTUNG
-          RENTAL FORKLIFT CILANGKAP
-          RENTAL FORKLIFT CIRACAS
-          RENTAL FORKLIFT CIPAYUNG
-          RENTAL FORKLIFT CILILITAN
-          RENTAL FORKLIFT CAWANG

-          RENTAL FORKLIFT KAMPUNG RAMBUTAN, CILANGKAP, CILANGKAP, CIJANTUNG, KRAMAT JATI, CIRACAS, PASAR REBO, CIPAYUNG, CIBUBUR, CILILITAN, CAWANG, PONDOK GEDE, HALIM


RENTAL FORKLIFT SUKATI BAKTI PUTRA :
-          RENTAL FORKLIFT DEPOK

-          RENTAL FORKLIFT CIKARANG PKJ 087771388000, JABABEKA, DELTAMAS, DELTA SILICON, MM2100, KALIMALANG, BEKASI, CIBITUNG, CIKAMPEK

-          RENTAL FORKLIFT KALIMALANG






RENTAL FORKLIFT DEPOK
KM. 32,6 Sukmajaya
Jl. Raya Bogor
Cisalak
Depok, Kota Depok, Jawa Barat 16453, Indonesia

Penyewaan / Jasa Sewa Rental Forklift Ciracas kami saat ini memiliki beberapa unit forklift yang mulai dari kapasitas 2,5 Ton hingga 15 Ton yang memiliki fork forklift sepanjang 1.8 m dan harga sewa forklift yang terjangkau serta operator yang berpengalaman siap membantu kebutuhan usaha anda. Wilayah kerja kami terutama berada di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya meliputi wilayah : Ciracas, Ciracas, Cilangkap, Cijantung, Cilandak, Pasar Rebo, Kampung Rambutan, Kramat Jati, Pondok Gede, Cijantung, Cipayung, Cilangkap, Condet, Caringin, Bogor, Depok, Sawangan, Cinere, Pondok Labu, Cilandak, Pasar Minggu, Pejaten, Tanjung Barat, Lenteng Agung, Ciawi, Sukabumi, Sentul, Harjamukti, Kranggan, Pekayon, Jatiasih, Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, dan daerah-daerah lain disekitarnya.

RENTAL FORKLIFT PONDOK LABU
RENTAL FORKLIFT SAWANGAN
RENTAL FORKLIFT BOGOR 002
RENTAL FORKLIFT BOGOR 003
RENTAL FORKLIFT TANGERANG
JASA SEWA RENTAL FORKLIFT BOGOR - JAWA BARAT
JASA SEWA RENTAL FORKLIFT CITEUREUP
JASA SEWA RENTAL FORKLIFT SENTUL

RENTAL FORKLIFT 003 :
- RENTAL FORKLIFT BINTARO
- RENTAL FORKLIFT ALAM SUTERA
- RENTAL FORKLIFT PONDOK AREN
- RENTAL FORKLIFT CISAUK

Share on Google Plus

About SEWA FORKLIFT CIBUBUR

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.